Anggota Fraksi PKS DPRD Jatim, Puguh Wiji Pamungkas.(foto:istimewa) |
SURABAYA (lensa-global.com) - Seperti diketahui, Program Desa Devisa merupakan program pendampingan yang diinisiasi oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) / Indonesia Eximbank berbasis community development.
"Saya kira program itu menarik karena mayoritas wilayah Jawa Timur adalah pedesaan," kata Puguh politisi asal Malang ini.
Anggota Fraksi PKS DPRD Jawa Timur, Puguh Wiji Pamungkas juga sangat mengapresiasi pertumbuhan Desa Devisa di Jatim yang naik signifikan. Peningkatan itu menjadi salah satu pertumbuhan ekonomi di pedesaan, sehingga akan berdampak kepada kemakmuran warganya, kata Puguh saat dikonfirmasi di DPRD Jatim, Selasa (8/10/2024).
Menurut Puguh, hal ini bisa meningkatkan kapasitas masyarakat lokal dan mengembangkan komoditas unggulan desa. Saat ini pertumbuhan Desa Devisa di Jatim melonjak setiap tahunnya. Pada tahun 2022, jumlah Desa Devisa mencapai 64 di Jatim sedangkan pada tahun 2023 menjadi 149, angka itu naik signifikan. "Ini merupakan solusi di tengah mayoritas Jawa Timur terdiri dari pedesaan, dan itu patut diapresiasi", ucap Puguh anggota DPRD Dapil Malang Raya ini.
Dia mencontohkan, beberapa wilayah di Malang Raya potensinya terangkat karena adanya program tersebut. Beberapa wilayah yang menjadi sentra kerajinan, pariwisata dan pertanian juga ikut terbantu. "Kayak di Malang banyak wilayahnya bagus potensi wisatanya, pertanian dan kerajinan. Sehingga dengan adanya program itu semakin tumbuh,"katanya.
Dia berharap agar Pemkab dan Pemkot Malang bisa mengawal program tersebut, sehingga pertumbuhannya akan semakin cepat. Menurut dia, dengan support penuh dari Pemprov Jatim dan kabupaten/kota maka kesejahteraan masyarakat pedesaan akan meningkat, pungkasnya.(*/nd)