Hadir di acara ini Para Ketua Tax Center dari 22 Perguruan Tinggi, Pemateri dari Direktorat Jenderal Pajak dan Pengurus Perkumpulan Tax Center dan Akademisi Pajak Seluruh Indonesia (PERTAPSI).
Dari Pulau Jawa ada 16 Perguruan Tinggi yang hadir di antaranya Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Universitas Muhammadiyah Lamongan, Universitas Muhammadiyah Gresik, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, Universitas Islam Lamongan, Universitas Islam Darul ‘Ulum Lamongan, STIE Cendekia Bojonegoro, Universitas Merdeka Madiun, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban, STIE PGRI Dewantara Jombang, Universitas PGRI Madiun, STIE Al Anwar Mojokerto, Politeknik Negeri Madiun, Universitas Hasyim Asy'ari Tebuireng Jombang, Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo.
Sedangkan dari Pulau Madura hadir Universitas Trunojoyo Madura, Institut Agama Islam Negeri Madura, Universitas Madura, Universitas Wiraraja Madura, Universitas Al-Amien Prenduan Sumenep, STKIP PGRI Sumenep.
Acara juga dihadiri Team Pemateri dari Direktorat P2Humas dan Direktorat Transformasi Proses Bisnis Kantor Pusat DJP, sedangkan dari PERTAPSI hadir Purnomo Lastu dari Tax Center Universitas Surabaya dan Retnaningtyas Widuri dari Tax Center Universitas Petra Surabaya.
Kepala Kanwil DJP Jawa Timur II Agustin Vita Avantin dalam sambutan pembukaan acara yang diwakili oleh Kepala Seksi Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Karsita menjelaskan tujuan diadakan Forum adalah untuk meningkatkan literasi dan inklusi perpajakan di lingkungan Perguruan Tinggi maupun masyarakat pada umumnya, mewujudkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap hak dan kewajibannya perpajakannya. “Kegiatan ini bertujuan untuk memaksimalkan kemitraan dan meningkatkan koordinasi kami dengan Tax Center dalam pelaksanaan kehumasan dan edukasi perpajakan sesuai tujuan awal diadakannya Tax Center” jelas Karsita.
Kegiatan Forum diisi dengan pemaparan materi perpajakan dari para narasumber, sharing session dari para Tax Center, serta diskusi tentang perpajakan. Materi Renjani (Relawan Pajak untuk Negeri) sangat menarik para peserta, karena selaras dengan kebijakan Kemendikbudristek tentang Kampus Merdeka dengan programnya Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Tax Center selalu diharapkan menjadi pendorong dan wadah dalam penyelenggaraan kegiatan pengkajian,penelitian, pelatihan dan sosialisasi perpajakan dilingkungan perguruan tinggi yang harmonis dengan Direktorat Jenderal Pajak. Keberadaanya dapat dimanfaatkan siswa (mahasiswa) dan civitas akademika melaksanakan Experiential learning yang lebih dikenal dengan istilah “Experienced Based Learning”, sehingga civitas akademika dapat memperoleh dua manfaat, yaitu pengalaman bekerja bagi siswanya, serta feedback bagi kampus untuk Improvement progress pembelajaran kurikulum perpajakan yang sesuai kebutuhan di lapangan kerja.
Materi CORETAX diberikan pada acara ini dengan harapan para Tax Center bisa berperan aktif mendukung publikasi dan sosialisasinya baik di kalangan kampus maupun masyarakat, sehingga saat implementasi di tahun 2025 semua wajib pajak sudah bisa mempergunakannya.
Acara ditutup dengan penghargaan dan apresiasi kepada Tax Center yang telah berprestasi dan paling berkontribusi di tahun 2024 yang diberikan kepada 3 Perguruan Tinggi yaitu Universitas Madura, Universitas Trunojoyo Madura dan Universitas Muhammadiyah Gresik.(nd/hms)