SURABAYA (lensa-global.com) - Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono memimpin Upacara Peringatan Hari Bela Negara ke-76 Tahun 2024 di Halaman Kantor Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, Kamis (19/12) pagi.
Secara khusus, Adhy menyampaikan Peringatan Bela Negara sebagai momentum untuk menguatkan kembali komitmen untuk menjaga dan memperkuat persatuan bangsa untuk Indonesia maju.
“Peringatan bela negara adalah upaya mendorong semangat kebangsaan, maka ini sekaligus menjadi momentum meneguhkan kembali komitmen menjaga persatuan bangsa,” ucap Adhy.
“Bela negara atau cinta tanah air juga bisa menjadi wadah untuk menumbuhkan jiwa patriotisme terhadap bangsa dan negara, serta memberikan kontribusi pada kemajuan bangsa,” sambungnya.
Adhy menyebut, Peringatan Hari Bela Negara yang diperingati setiap tanggal 19 Desember sejak diterbitkannya Keppres Nomor 28 Tahun 2006, merupakan pengingat bagi bangsa Indonesia untuk mengenang seluruh perjuangan yang telah dilakukan para Pahlawan dalam mempertahankan kedaulatan negara.
Seperti diketahui, sejarah awal ditetapkannya tanggal 19 Desember karena pada tanggal tersebut terjadi sebuah peristiwa sejarah yang besar yakni pembentukan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada tanggal 19 Desember 1948.
“Catatan sejarah pahlawan yang telah berjuang mempertahankan bangsa inilah adalah bukti ketangguhan dalam mempertahankan kedaulatan RI,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Peringatan Hari Bela Negara tahun ini, lanjut Adhy, mengusung tema “Gelorakan Bela Negara untuk Indonesia Maju”.
Tema ini mengandung pesan bagi seluruh warga negara Indonesia agar terus menggelorakan semangat bela negara dengan berkontribusi secara nyata dalam berbagai aspek kehidupan guna mewujudkan Indonesia maju.
“Kontribusi nyata tersebut tercermin pada aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, teknologi, pertahanan dan keamanan,” jelasnya.
“Untuk itu, bagi semua komponen bangsa baik individu maupun kelompok berperan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” tandasnya.
Adhy juga menjelaskan, dalam konteks bela negara, terdapat lima nilai dasar bela negara, yakni cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, yakni pada Pancasila, rela berkorban, dan kemampuan awal bela negara.
Oleh karena itu, ia menilai, kelima nilai dasar tersebut bisa menjadi landasan untuk membentuk mental dan fisik yang tangguh.
“Tentunya tugas bela negara bukan hanya milik Kementerian Pertahanan, TNI dan Polri semata. Namun merupakan tugas dan kewajiban kita semua sebagai seluruh komponen bangsa,” lanjutnya.
“Melalui semangat bela negara, kami optimistis mampu menghadapi berbagai macam rintangan dan menggapai cita-cita bangsa. Mari bersama-sama mempersembahkan dedikasi terbaik bagi bangsa sesuai peran dan profesi masing-masing,” harapnya.
Di akhir, Adhy berpesan untuk tetap meneguhkan ideologi Pancasila sebagai dasar setiap warga negara dalam menjawab berbagai tantangan situasi global yang penuh ketidakpastian.
“Bela negara sebagai perilaku yang dijiwai nilai bela negara untuk mencintai tanah air, sadar berbangsa dan bernegara menjadi modal menghadapi tantangan penerapan Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata),” tegasnya.
“Sishankamrata merupakan strategi pertananan negara selain program Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN) sebagai upaya revolusi mental membangun karakter bangsa yang sejalan dengan Asta Kabinet Merah Putih yang bertujuan memperkuat pembangunan SDM menuju Indonesia Emas 2045,” tutupnya.
Sebagai informasi, upacara Peringatan Hari Bela Negara dihadiri 500 orang diantaranya Asisten Sekda Provinsi Jatim, Staff Ahli Gubernur, Kepala Perangkat Daerah, Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, serta Pengurus Organisasi FKBN, GBN dan PPAD.(nd/hms)